Hari IBU & Ulang Tahun SOS Desa Taruna Meulaboh - (Mother's Day & 2nd Anniversary SOS Children's Village Meulaboh)

Sabtu, 22 Desember 2007.

Untuk memperingati hari Ulang Tahun SOS Desa Taruna Meulaboh dan Hari Ibu kali ini, kami menitikberatkan pada Rasa Kebersamaan dan Rasa Syukur kepada Allah SWT.….

Pagi hari sekitar Pukul 08.00 Wib, semua anak SOS Desa Taruna Meulaboh, baik yang kecil maupun yang sudah menginjak usia remaja, berkumpul di depan Main Hall untuk mendapat pengarahan dari kami supaya bersama-sama mendatangi setiap rumah keluarga (family house) untuk menyalami dan mengucapkan “Selamat Hari Ibu” kepada semua Ibu Asuh yang ada di village. Yang sangat menyenangkan adalah melihat semangat dan antusias semua anak ketika mereka diberitahu bahwa hari ini adalah Hari Ibu.
Lalu kami beserta semua anak berjalan beriringan dan mulai mendatangi setiap rumah. Kebahagiaan pun terpancar dari wajah para ibu yang kami datangi. Meskipun pada saat kami datangi para ibu ada yang sedang masak, membereskan rumah, dan sedang mencuci pakaian, namun mereka tampak sangat bahagia menerima salam dan kecupan dari setiap anak. Indah sekali.
Tidak hanya sampai disitu kebahagiaan kami pada hari ini. Kebetulan, disaat Hari Raya Idul Adha pada tanggal 20 Desember lalu, SOS Desa Taruna Meulaboh mendapatkan sumbangan berupa daging kerbau dalam jumlah yang lumayan banyak. Selain dibagikan kepada setiap rumah, daging tersebut juga kami pergunakan pada hari ini untuk memasak masakan Sate Kerbau bersama-sama. Mulailah kami semua bergerak. Para bapak segera menyediakan tikar dan alas untuk kami para ibu dan anak remaja yang hendak memotong-motong daging. Para anak remaja putra dengan cekatan menyediakan batu dan alat untuk kami memasak. Acara ini kami lakukan di kebun karena ingin menciptakan suasana kebersamaan yang lain. Berikutnya para ibu dan anak remaja putri satu per satu datang seraya membawa pisau dan alat masak lainnya. Ada pula ibu yang pergi keluar untuk membeli bumbu masak. Daging yang besarnya kurang lebih 15 kg tersebut mulai kami olah. Seraya memotong-motong daging, kami bercanda dan berbincang-bincang ringan. Untuk meramaikan suasana memasak, Irsan, salah satu anak remaja putra kami, mengambil tape dan memutar lagu islami Raihan. Di saat yang sama, para bapak dan anak putra mulai menyediakan batu-batu untuk kami memanggang sate nanti. Ada pula yang bertugas mengambil dokumentasi di saat aktivitas tersebut. Sehingga dapat dibayangkan, ada ibu yang sedang memotong daging dengan serius lalu difoto dan sang ibu tersebut tertawa dan kami semua lalu tertawa. Betul-betul sebuah kebersamaan yang nyata!
Lalu, ibu yang belanja membeli bumbu pun pulang. Jadilah kami para tim wanita membagi kelompok menjadi dua. Ada yang mulai memasak dan ada yang mulai mengolah bumbu. Tidak terasa waktu berlalu begitu cepat, adzan Dhuhur pun berkumandang. Kami semua dengan kompak segera melaksanakan sholah Dhuhur bersama-sama. Kemudian acara makan bersama pun tiba. Sate yang sudah kami olah secara bersam-sama tersebut kami bagikan dengan adil kepada semua ibu termasuk juga kepada satpam dan tukang yang sedang memasang lemari kami. Setiap ibu lalu mengkomando anak-anaknya untuk pulang mengambil nasi, piring dan gelas ke tempat masak tadi. Lalu kami semua makan dengan lahap, menikmati Sate Kerbau Penuh Cinta yang kami buat secara bersama-sama.
Ada satu kebiasaan yang selalu kami lakukan ketika sudah selesai mengadakan suatu acara, kebiasaan tersebut disebut “Pagar Betis”, yaitu ketika semua anak dan ibu serta bapak bersama-sama mengambil sampah yang berserakan dan memasukkannya ke tempat sampah.
Tepat pukul 15.30 acara makan siang bersama kami usai. Namun tidak sampai disitu “pesta” kami pada hari ini. Para bapak dan ibu Pembina bersama dengan anak remaja segera rapat dan mulai menyiapkan acara “Ulang Tahun SOS Desa Taruna Meulaboh dan Renungan Hari Ibu” nanti malam.
Waktu telah menunjukkan 20.00. Kami segera berkumpul di Aula ( Main Hall) untuk acara kami malam ini. Acara kami pada malam ini hanya diterangi dengan 4 buah lampu gantung karena lampu di Aula belum bisa menyala dikarenakan listrik di Village yang belum sempurna. Namun walau begitu, kami tetap semangat menjalani “pesta” berikutnya.
Acara ini dibawakan oleh 2 orang anak remaja putri, Anna dan Silvia. Mereka dengan kompak berbicara bergantian memulai acara malam ini. Acara pertama yaitu Pembacaan Ayat Suci Al-Qur’an oleh Salim dan Putra. Begitu indahnya mereka membawakan ayat demi ayat yang membuat suasana begitu khidmat dan hening. Lalu acara berikutnya yaitu acara Sambutan dan Nasehat dari Pimpinan SOS Desa Taruna Meulaboh, Bapak Yudi Kartiwa. Pada sambutannya kali ini, Bapak Yudi menekankan bahwa setiap anak dan ibu harus besyukur atas semua nikmat Allah. Swt. Antara lain bersyukur karena setiap keluarga sekarang sudah mempunyai rumah masing-masing. Bapak Yudi pun menekankan bahwa kami semua harus saling menyayangi karena Allah.SWT. Ibu sayang kepada anak, anak hormat kepada Ibu, setiap kakak sayang kepada adik, dan adik pun harus menghargai sang kakak.
Acara berikutnya yaitu Pembacaan Puisi oleh Aldi, anak kami yang saai ini duduk di kelas 3 SD. Puisi yang dibawakan oleh Aldi sangtlah bagus dan berisi tentang kecintaan kita terhadap ibu. Pada saat pembacaan puisi ini, suasana begitu hening dan para ibu begitu menikmati kalimat demi kalimat yang dibawakan oleh Aldi.
Acara dilanjutkan dengan penampilan Tari Persembahan dari anak-anak putri. Anak-anak yang terdiri dari 13 anak tersebut menari dengan kompak dan percaya diri. Ini adalah saat pertama mereka menari dalam acara SOS karena tarian ini termasuk sulit dan mereka sudah 3 bulan latihan untuk acara ini.
Sorak sorai dan tepuk tangan segera ramai terdengar beriring dengan berakhirnya tarian ini. Acara berikutnya yaitu penampilan Tari Minang yang dibawakan oleh 6 anak laki-laki dan 6 anak perempuan. Walaupun kami tinggal di Aceh namun kami tetap mempelajari tarian dari Minang ini dikarenakan kebetulan ada salah satu ibu, yaitu Ibu Mimi yang berasal dari Padang dan menguasai beberapa tarian. Acara kami berikutnya adalah penampilan Tari Payung. Tarian ini juga berasal dari Padang dan dibawakan oleh 6 orang anak perempuan dengan diiringi musik berirama Minang. Setelah penampilan tari-tarian selesai, MC menawarkan kepada para ibu dan anak apakah ada yang mau tampil untuk menyanyi. Lalu kemudian Salim maju untuk menyanyikan sebuah lagu disusul dengan Sabariah dan kawan-kawan menyanyikan lagu yang sedang top dikalangan anak-anak sehingga kami yang mendengarkan pun ikut menyanyi dan bertepuk tangan.
Jam sudah menunjukkan pukul 21.45. Dan acara terakhir pun tiba yaitu Acara Renungan dan Pembacaan doa oleh Bunda Tiya dan Bapak Yudi. Pada acara ini, Bunda Tiya meminta kami untuk hening sejenak dan memejamkan mata. Lalu Bunda Tiya membacakan cerita tentang pengorbanan seorang ibu diiringi musik oleh Bapak Yudi yang membuat kami semua meneteskan air mata. Tidak sedikit dari kami yang menangis karena mengingat jasa-jasa ibu kami. Di akhir renungan, Bunda Tiya menekankan kepada kami semua untuk lebih mencintai ibu kami, untuk tidak pelit tersenyum kepada ibu dan tidak lagi berkata-kata kurang baik karena sebaik apapun sikap kami tidak akan mampu membalas semua kebaikan ibu terhadap kami.
Lalu berikutnya Bapak Yudi membacakan doa. Suasana begitu khikmad dan tidak sedikit dari kami para ibu dan anak-anak yang meneteskan air mata mendengar setiap doa yang disampaikan Bapak Yudi.
Inilah puncak acara kami pada malam ini. Acara yang tidak hanya sekedar seremonial belaka yang minus makna. Melainkan acara yang dikemas sedemikian rupa guna menguatkan para Ibu dan mengingatkan pada setiap anak untuk lebih mencintai ibu mereka.
MC pun menutup acara lalu kami semua bersalam-salaman dan saling bermaafan.
Terakhir, panitia yang terdiri dari anak remaja putra dan putri membagikan snack kepada semua anak. Snack yang hanya berupa satu gelas Aqua kecil dan satu bungkus wafer ini dinikmati anak-anak sebelum mereka pulang.
Bagi kami, inilah kebersamaan yang sangat indah. Sejak pagi sampai malam kami mengisi hari ini dengan kebersamaan yang tidak perlu lagi diatur dan direkayasa. Dalam usianya yang baru 2 tahun ini, kami SOS Desa Taruna Meulaboh telah berusaha menunjukkan dan membuktikan bahwa kami adalah satu keluarga yang saling mencintai dengan tulus dan ikhlas.

Meulaboh, 22 Desember 2007
SOS Desa Taruna Meulaboh
Yudi Kartiwa & Ummu Zahra

FYI

Dear all friends,
All the children and mothers of SOS Children's Village Meulaboh had moved to the village at 6th of September 2007, although the construction still running upto 90%.
So, we just want to confirm that we are very sorry for no updating information about our moving because of this. We have not enough electricity that may cause the computer doesn't works properly, even untill today. We still waiting for the government movement to provide this.
And we just want to announce to all of you about our blog. We still have no internet connection in SOS CV Meulaboh during the construction finished. We still waiting for the instalation and will be finished for the next week.
We are very sorry for the inconvenience that may cause. And you know, we'll try to do our best to make everything clearly.
And thank you so much for the attention, help, and hearth for us in Meulaboh.

Best Wishes,
Children, Mothers, and co-workers
SOS Children's Village Meulaboh
30 September 2007

Rooney and Shevchenko auction shirts for SOS Children


01/05/2007
Wayne Rooney and Andriy Shevchenko, two of the Premiership’s star strikers, have put aside club rivalry to support SOS Children and auction signed shirts to raise funds for the international children’s charity.
In their role as official FIFA/SOS Ambassadors, the two players joined forces ahead of the crucial Premiership clash at Stamford Bridge on 9 May to show their solidarity for orphaned children around the world.
Hot off the pitch after their last clash at Old Trafford, Rooney and Shevchenko exchanged signed shirts and posed for photos for the world’s largest orphan charity. The shirts will be auctioned on SOS Children's new Charity Auction pages to raise money for SOS Children’s work supporting orphaned and abandoned children around the world.
Rooney joined forces with SOS Children in October 2005 when he became the official FIFA/SOS Ambassador for England and pledged his support for 6 villages for 2006, the charity’s joint World Cup campaign with FIFA. Shevchenko, FIFA/SOS Ambassador for Ukraine since early 2005, is patron for the country’s first SOS Children’s Village currently being built near Kiev as part of the 6 villages for 2006 campaign.
The two shirts will be auctioned online on SOS Children’s website from 10am Wednesday 2nd May, closing on Sunday 13th May at 8pm.

Masih penasaran?
Klik aja ini:

Ulang Tahun Bapak Agus Prawoto

31 Agustus 2007
Happy Birthday!





Selamat Ulang Tahun
.... Bapak Agus Prawoto ....
31 Agustus 2007
Semoga senantiasa diberikan kesehatan, kekuatan, dan kesejahteraan untuk selalu hadir mengayomi dan menyayangi kami semua di SOS Desa Taruna di seluruh Indonesia. Amin.
(SOS Desa Taruna Meulaboh)

Kunjungan Pa Kutin, Ibu Shubha, Pa Hadi & Pa Cecep

Minggu ini adalah minggu yang sangat spesial buat kami, SOS Desa Taruna Meulaboh. Pada Tanggal 18 Agustus 2007, President SOS-Kinderdorf International, Bapak Helmut Kutin, mengunjungi Meulaboh sebagai kunjungan yang ketigakalinya. Beliau tidak hanya sendiri. Pak Kutin, biasa kami memanggilnya, didampingi oleh:
Pimpinan Regional SOS-Kinderdorf International untuk Wilayah Asia Selatan, Ibu Shubha Murthi;
Pimpinan SOS Desa Taruna Indonesia, Bapak G. Hadiyanto Nitihardjo; dan
salah seorang pengurus Yayasan SOS Desa Taruna Indonesia, Bapak Cecep Effendi.
Kunjungannya kali ini, dipadati oleh serangkaian acara dan kegiatan di beberapa tempat di Meulaboh.

Dimulai dengan Hari Sabtu, 18 Agustus 2007, Pukul 10.00 Wib, kami sudah berada di Bandara Tjut Nyak Dhien – Meulaboh untuk menjemput dengan mobil SOS Desa Taruna Meulaboh dan satu tambahan mobil yang disewa. Setelah menunggu kurang lebih satu jam, Pukul 11.15 Wib, akhirnya pesawat RIAU Airlines yang membawa Pak Kutin dkk. pun mendarat dengan mulus di Tanah Rencong, Meulaboh – Aceh Barat.

Akhirnya, dengan rasa syukur, saya pun menyambut Pak Kutin, Ibu Shubha, Pak Hadi, dan Pak Cecep dengan menyalami beliau-beliau. Seperti biasanya, Pak Kutin terlihat sehat dengan penampilan yang sama seperti tahun-tahun sebelumnya ketika mengunjungi Meulaboh, dengan stelan pakaian resmi namun sederhana. Ya, Pak Kutin memang sesosok yang luar biasa. Dengan jabatan beliau sebagai President, rasanya sangat luar biasa karena beliau selalu berpenampilan sederhana namun tetap punya kharisma dan wibawa yang tinggi. Saya sangat bersyukur bisa mengenalnya selama ini. Saya sangat mengaguminya karena beliau adalah satu figur yang sangat peduli dengan anak dan orang lain.

Saya pun berkesempatan menyalami Ibu Shubha Murthi yang baru keduakalinya bertemu langsung dengan beliau. Dengan ramahnya, Ibu Shubha pun menyapa saya. Kemudian, saya juga menyalami Pak Hadi dengan hangatnya, senang sekali melihat beliau selalu kelihatan segar bugar. Rasanya sangat senang bisa bertemu beliau kembali karena merasa seperti kembali berada di rumah. Terakhir, saya menyalami Pak Cecep yang baru pertama kali ke Meulaboh.

Makan Mie Kocok
18 Agustus 2007, Pukul 11.30 Wib
Begitu tiba di Bandara, Pak Kutin langsung bicara bahwa beliau ingin makan Mie Kocok, langganannya setiap beliau mengunjungi Meulaboh. Kami pun semua bertolak menuju Kota Meulaboh untuk menyantap makanan kesukaan Pak Kutin tersebut.

Setelah selesai makan Mie Kocok, saya pun bersiap untuk membayar makanan tersebut. Namun tiba-tiba Pak Kutin mengeluarkan dompetnya:

“Yudi, biar saya yang traktir. Nanti malam baru kamu yang traktir kami semua ya, karena yang ini kayaknya lebih murah. Jadi biarkan saya yang bayar untuk kali ini ya!” Kontan saja kami semua tertawa namun senang dapat traktir dari sang presiden.

Setelah itu, kami semua berangkat ke Hotel Meuligou dan beristirahat. Namun saya dan Pak Hadi langsung menuju ke kantor SOS Desa Taruna Meulaboh.

Mengunjungi Village – Desa Lapang, Meulaboh
18 Agustus 2007, Pukul 15.00 Wib

Sekira Pukul 15.00 Wib, kami menjemput kembali Pak Kutin dkk. untuk mengunjungi lokasi kompleks SOS Desa Taruna Meulaboh di Desa Lapang, Meulaboh. Di sana Pak Kutin, Ibu Shubha, Pak Hadi, dan Pak Cecep meninjau setiap sudut lokasi village yang sedang dalam progress pembangunan.

Pak Kutin banyak memberikan arahan-arahan untuk kami semua, baik kepada para pengawas, saya dan Pak Hadi, terutama kepada kontraktor. Saat Pak Kutin datang ke village, progress pembangunan baru mencapai kira-kira 80%. Jadi, saat itu Pak Kutin banyak sekali memberikan masukan untuk kami semua, terutama menyangkut percepatan progress pembangunannnya. Di antaranya, anak-anak dan para Ibu Pengasuh, termasuk saya, diharuskan bisa masuk menempati sebagian rumah (Family House) yang sudah selesai, paling lambat Tanggal 08 September 2007.

Pantai Ujung Karang
18 Agustus 2007, Pukul 17.10 Wib

Setelah berlama-lama di village Meulaboh, Pak Kutin dan kami semua menuju Pantai Ujung Karang untuk menikmati indahnya sunset di Meulaboh. Terlihat Pak Kutin dan Ibu Shubha sangat menikmati indahnya suasana pantai Ujung Karang sore itu. Kami semua pun berkesempatan berfoto ria bersama beliau semuanya. Menjelang Maghrib, kami pun lantas mengantar Pak Kutin dan semuanya ke Hotel Meuligou untuk beristirahat.

Dinner at Sea Food Restaurant
18 Agustus 2007, Pukul 19.30 Wib

Mendengar kabar bahwa Ibu Shubha adalah seorang vegetarian, membuat kami harus berusaha menyiapkan makanan khusus untuk beliau. Lalu, siang harinya Ibu Popi, Pembina SOS Desa Taruna Meulaboh, bertugas untuk memesan makanan tersebut ke restoran itu.

Sekira Pukul 19.30 Wib, kami semua tiba di tempat tersebut untuk santap makan malam. Lalu setelah hidangan tersedia, kami pun lantas “menyikat habis” hidangan tersebut, termasuk Ibu Shubha yang terlihat cukup menikmati hidangan khusus vegetarian untuk beliau, sambil ngobrol dan bersenda gurau. Kami sangat menikmati saat santap malam itu. Sebelum kami kembali ke Hotel Meuligou, Pak Hadi pun sempat bercanda bahwa tempat tersebut adalah “vegetarian sea food restaurant”, yang membuat Pak Kutin dan Ibu Shubha serta kami semua tertawa.

Rapat di Kantor SOS Desa Taruna Meulaboh
18 Agustus 2007, Pukul 21.30 Wib

Setelah Pak Kutin, Ibu Shubha, dan Pak Cecep beristirahat di Hotel Meuligou, Pak Hadi dan saya malah kembali ke kantor SOS Desa Taruna Meulaboh untuk mengadakan rapat dadakan dengan para pengawas dan kontraktor yang menangani pembangunan SOS CV Meulaboh. Pak Hadi pun banyak sekali memberikan arahan menyangkut percepatan progress pembangunan SOS CV Meulaboh. Rapat dadakan itu baru selesai tepat tengah malam, kemudian Pak Hadi pun kembali ke hotel.

Handing Over Ceremony, Desa Gampong Cot
19 Agustus 2007, Pukul 09.00 Wib

Acara yang diadakan hari ini adalah:
Peresmian dan Serah Terima Bangunan Sekolah
MIN Gampong Cot & TK Nurul Islam
Di Desa Gampong Cot – Kecamatan Samatiga
Minggu, 19 Agustus 2007

Rencananya, pagi itu kami semua berangkat barengan bersama Bupati Aceh Barat dengan rombongannya dari Hotel Meuligou. Namun karena Bupati ada acara dulu di tempat lain, Pak Kutin dan kami semua berangkat duluan menuju Desa Gampong Cot.

Setelah tiba di Desa Gampong Cot, kami semua tidak langsung menuju lokasi. Namun, sebelumnya langsung menuju lokasi pusat Desa Gampong Cot yang keseluruhan rumah-rumahnya dibangun oleh SOS Desa Taruna Indonesia. Pak Kutin dan Ibu Shubha, serta Pak Hadi dan Pak Cecep, menyempatkan untuk berbincang dengan salah satu suami isteri penerima rumah dari SOS Desa Taruna Indonesia.

Setelah selesai, kami semua langsung menuju lokasi sekolah yang akan diserahterimakan langsung oleh Pak Kutin kepada masyarakat melalui Bupati Aceh Barat. Sambil menunggu kedatangan Bupati, Pak Kutin dan semuanya meninjau lokasi sekolah dua tingkat tersebut, yang sudah diberi nama “Gedung HERMANN GMEINER”. Tak berapa lama, Bupati Aceh Barat pun tiba di lokasi dan disambut oleh Pak Kutin, Ibu Shubha, Pak Hadiyanto, Pak Cecep dan lain-lain, seperti perwakilan dari Korem Teuku Umar, Danramil Samatiga, Kapolsek Samatiga, dan Camat Samatiga.

Acara pun berlangsung khidmat dan lancer. Diawali dengan “Peusijuk kepada Bupati Aceh Barat dan Isterinya, acara pun dibuka dengan Tarian Ranup Lampuan, yang merupakan tarian pemulia jamee (tarian penyambut tamu). Berikut ini susunan acaranya:

Persembahan Tari Pemulia Jamee:
· Tari Ranup Lampuan;
Pembacaan Ayat Suci Al-Quran;
Sambutan:
· Pimpinan SOS Desa Taruna Indonesia;
· President SOS-Kinderdorf International;
Peresmian dan Serah Terima MIN Gampong Cot dan TK Nurul Islam;
Sambutan Bupati Aceh Barat;
Penyerahan Piagam dan Plakat Lambang Daerah dari Bupati Aceh Barat;
Bungong Jaro dari MIN Gampong Cot;
Doa;
Penutup: Peninjauan Gedung dan Makan Siang bersama.

Dalam sambutannya, Pak Hadiyanto Nitihardjo selaku Pimpinan SOS Desa Taruna Indonesia, memberikan juga laporan tentang berbagai program di Meulaboh, Aceh Barat. Di antaranya:

Rekapitulasi Pembangunan SOS Desa Taruna Indonesia
di Meulaboh, Aceh Barat:

322 Unit Rumah Permanen Type 45
2 sekolah dasar, serta furniture dan kelengkapannya
1 TK
1 Klinik (Pustu)
2 Toilet
1 Tempat Wudhu
1 Mesjid


Perincian:

Desa Gampong Cot:
132 Unit Rumah Permanen Type 45 dan Uang Alat Rumah Tangga/KK;
2 Unit Rumah Permanen Type 45 (rumah guru di lokasi sekolah);
MIN Gampong Cot (Furniture & kelengkapannya);
Toilet di MIN Gampong Cot;
Tempat Wudhu di depan Mesjid Suak Raya;
TK Nurul Islam: (Furniture dan Alat-alat Permainan TK).

Desa Suak Raya:
190 Unit Rumah Permanen Type 45 dan Uang Alat Rumah Tangga/KK;
SDN 8 Suak Raya (Furniture & kelengkapannya);
Toilet di SDN 8 Suak Raya;
Klinik (Pustu) Suak Raya;
Mesjid Suak Raya (dalam bentuk dana pembangunan).

Kemudian, Pak Kutin pun dengan didampingi oleh Pak Hadi sebagai translater, menyampaikan sambutannya, diantaranya masyarakat harus bersyukur dengan menggunakan gedung sekolah tersebut sebaik-baiknya dan harus dipelihara dengan baik. Pak Kutin pun dengan sedikit humor yang menyegarkan, menyampaikan pesan-pesan kepada Bupati Aceh Barat untuk selalu memperhatikan kebutuhan masyarakat dengan baik, diantaranya jalan yang rusak parah menuju ke Desa Gampong Cot harus segera diperbaiki. Pak Bupati pun tersenyum mendengar sambutan Pak Kutin tersebut.

Dalam kesempatan itu, Pemda Aceh Barat, melalui Bupati, memberikan Piagam dan Plakat Lambang Daerah sebagai penghargaan kepada SOS Desa Taruna Indonesia untuk berbagai programnya membantu masyarakat korban Gempa dan Tsunami di Meulaboh - Kabupaten Aceh Barat. Lalu, pihak sekolah pun memberikan kenang-kenangan kepada Pak Kutin, Ibu Shubha, dan Pak Hadi berupa cinderamata khas Aceh.

Setelah selesai acara peresmian dan serah terima, Pak Kutin, Ibu Shubha, Pak Hadi, Bupati, dan semuanya melakukan peninjauan ke gedung sekolah MIN Gampong Cot dan TK Nurul Islam (yang sudah diberi nama “Gedung HERMANN GMEINER) yang dibangun SOS Desa Taruna Indonesia tersebut. Kemudian dilanjutkan dengan makan siang bersama di salah satu ruangan gedung.

Selain membangun gedungnya, SOS Desa Taruna Indonesia pun melengkapi gedung sekolah tersebut dengan furniture lengkap dan peralatannya, baik untuk MIN maupun untuk TK Nurul Islam, ditambah dengan semacam “playing ground” dan peralatan bermain anak-anak TK. Masyarakat pun sangat bersyukur dengan bantuan SOS Desa Taruna Indonesia yang telah membangun kembali gedung sekolah dan rumah-rumah penduduk yang sebelumnya telah hancur diterjang gelombang Tsunami.

Makan Malam Bersama
di Rumah Sewa Anak & Ibu SOS Desa Taruna Meulaboh
19 Agustus 2007, Pukul 20.00 Wib

Setelah selesai acara di Gampong Cot, Pak Kutin dan Ibu Shubha, beserta Pak Hadi dan Pak Cecep berkesempatan untuk mengunjungi kantor sementara SOS Desa Taruna Meulaboh, dan berkesempatan untuk berbincang-bincang dan berfoto ria dengan keluarga Yudi Kartiwa yang kebetulan “juga numpang sementara” di kantor SOS Desa Taruna Meulaboh.

Kemudian, menjelang Maghrib Pak Kutin dan semuanya langsung menuju ke Rumah Sewa Anak & Ibu SOS Desa Taruna Meulaboh dan melihat-lihat sekeliling rumah tersebut. Sambil menunggu siapnya hidangan santap malam, Pak Kutin dan semuanya berkesempatan ngobrol dan bermain dengan semua anak-anak SOS Desa Taruna Meulaboh.

Sekira Pukul 20.00 Wib, barulah hidangan yang ditunggu-tunggu pun siap. Akhirnya tanpa ada acara resmi apapun, makan malam bersama dimulai sambil berbincang dengan seluruh anak-anak, Ibu-Ibu Pengasuh, dan semua karyawan SOS Desa Taruna Meulaboh. Hidangan malam itu menyediakan Nasi Goreng kesukaan Pak Kutin dan juga hidangan khusus vegetarian untuk Ibu Shubha dan sajian lainnya. Pak Kutin dan para tamu lainnya pun menyampaikan terima kasihnya atas hidangan yang disediakan oleh para Ibu Pengasuh tersebut.

Setelah selesai makan malam, anak-anak dan para Ibu pun berkesempatan berfoto bersama dengan Pak Kutin ataupun Ibu Shubha. Lalu semuanya kembali beristirahat di hotel. Keesokan harinya, barulah Pak Kutin, Ibu Shubha, Pak Hadi, dan Pak Cecep bertolak ke Banda Aceh menggunakan pesawat MAF. Selama di Meulaboh, Pak Kutin, Ibu Shubha, Pak Hadi, dan Pak Cecep didampingi oleh saya, Yudi Kartiwa. Terima kasih kepada Pak Kutin dan semuanya, kunjungannya kali ini sangat memberikan makna yang teramat dalam, terutama untuk keberadaan SOS Desa Taruna Meulaboh.



Meulaboh, 21 Agustus 2007,
Dilaporkan oleh:

Yudi Kartiwa